予備的

Gado - Gado

Blog yang Mana di buat untuk berbagi posting yang positif, dan berusaha untuk memperbaiki Moral Pribadi dan Ente-ente pada. Dan saya Berharap beberapa darimana posting saya dapat di terapkan di Kehidupan Pribadi lepas Pribadi. Happy Nice Day :
)

Multi-styled Text Generator at TextSpace.net

Sabtu, 20 Agustus 2011

SUKSES

JEJAK kehidupan manusia meninggalkan dua hal: gagal dan sukses. Mereka yang sukses selalu mampu memaknai gagal, dan menerimanya sebagai realitas. Akan halnya mereka yang gagal, selalu menempatkan kesuksesan sebagai impian, dan seringkali jauh dari realitas. Padahal, sukses dan gagal merupakan dua sisi yang saling melengkapi satu dengan lainnya.


Indikator sukses selalu disusun manusia, dan dijadikan pijakan atau stages yang harus dilalui manusia. Sayangnya, ketika indikator sukses dirumuskan dan dijadikan sebagai tonggak pencapaian kinerja, indikator gagal diabaikan begitu saja. Dan seolah-olah , indikator gagal tidak dipandang sebagai sesuatu yang penting bagi manusia. Padahal, menerima gagal dengan mengenali seluruh indikatornya, merupakan keharusan yang tak boleh diabaikan.

Hukum kausalitas hidup manusia, sesungguhnya menempatkan kesuksesan dan gagal dalam satu tarikan nafas. Karenanya, Tuhan selalu mengingatkan, bahwa di balik gagal selalu ada peluang sukses. Di balik gagal, sukses menunggu giliran. Dan ketika sukses sudah diperoleh, laksanakanlah dengan urusan dan tantangan yang baru. Pada pernyataan inilah kita melihat inspirasi sebagai bagian integral dari imajinasi kreatif, yang harus terus menerus dilakoni secara tanpa henti.

Adalah kenyataan hidup, bahwa sukses dan gagal selalu bersandingan. Mereka yang mau sukses harus mau menerima gagal, karena mereka yang berani sukses, sebenarnya berani  menghadapi gagal. Manusia tidak bisa hanya berani dan mau sukses belaka,  lalu enggan dan tidak mau menerima gagal.

Nilai sukses dan gagal dalam hidup manusia adalah setara, karena sukses bukan merupakan puncak kinerja dan gagal, bukan pukan pula titik nadir suatu kinarya. Sukses dan gagal merupakan tantangan dan sekaligus ujian. Karena itu sukses dan gagal mesti dipahami dan diterima sebagai suatu realitas yang memang harus dikelola oleh manusia.

Potensi Sukses

APABILA manusia ingin sukses dan  tak mau gagal, maka dia harus menyiapkan diri dengan sebaik-baiknya.  Artinya, dia harus merencanakan hidupnya, yang di dalam perencanaan itu terdapat pilihan-pilihan sukses, termasuk upaya menghindari dan mengatasi gagal. Antara lain, dengan secara jelas, gamblang, dan seksama melakukan kontrol atas ilusi, fantasi, dan imajinasi kita tentang sukses. Kemudian merumuskan deskripsi sukses dan gagal secara jernih, sekaligus rentang waktu pencapaiannya


Lambat atau cepat seseorang mencapai sukses, dalam banyak hal dipengaruhi oleh gambaran sukses dan gagal yang direkanya, kemudian ditransformasikannya menjadi rangkaian imajinasi, yang harus diwujudkan. Semua bisa diukur dan dihitung, meski di luar itu, terdapat faktor lucky, keberuntungan. Jufa faktor lain yang memengaruhinya, seperti konsistensi dan persistensi terhadap pilihan dalam mencapai sukses.

Apabila kita mengenali diri kita yang sesungguhnya, dan selalu mau bersikap jujur terhadap diri kita dan terhadap orang lain,  kita dapat merumuskan rentang waktu sukses yang sesuai dengan tahap perkembangan psikologis dan fisikal kita. Secara religius, track sukses manusia sejak dilahirkan dapat diprakirakan dan diprogram. Pada usia 0 – 18 tahun, manusia menelusuri track sukses sebagai anak dan belia (remaja) yang kita

Pada usia ini manusia harus sukses memperoleh pengetahuan dan pengalaman basic, termasuk interaksi dan aktualisasi sosialnya. Pada penghujung usia ini, kita bersentuhan dengan youth treathment,  berupa young leadership.

Young leadership merupakan basic yang mesti diimiliki setiap manusia pada proses pencapaian suksesnya. Kepemimpinan belia mengandung dimensi nilai akademik berujung pada kecerdasan inetelektual, dimensi nilai estetik – artistik yang berujung pada kecerdasan emosional, dan dimensi nilai  etik – intrinsik yang berujung pada kecerdasan spiritual. Kepemimpinan belia, pada paruh alih usia 18 tahun, dengan demikian memberikan dorongan kematangan pribadi, untuk mencapai tahap dewasa.

Di fase ini, manusia beroleh penguatan langkahnya di jalan sukses, dengan sains dan teknologi sebagai tools sukses. Lalu, beroleh kemampuan kreatif – intuitive reason yang memungkinnya mengembangkan kekuatan entreprenuership, serta beroleh kedewasaan dari proses interaksi dengan manusia lain. Pada usia 25 tahun, gerbang fikir terbuka.

Reformasi mental dan kepribadian manusia untuk mencapai sukses, berlangsung pada usia 25 tahun. Pada usia inilah manusia yang berpotensi sukses menunjukkan talentanya. Ketika mereka mulai pada usia ini, maka ia mempunyai masa 15 tahun untuk mencapai puncak sukses pada usia 40 tahun.

Usia 40 tahun kita tegaskan sebagai usia puncak sukses. Pada usia ini merupakan usia manusia akan mendapatkan kematangan dan kedewasaan. Pada usia ini juga manusia kreatif menemukan ruang ekspresi untuk mengembangkan inisiatif, motivasi, dan inovasi.

Sukses yang direncanakan adalah keniscayaan. Sebuah bangsa dan sebuah perusahaan, semestinya, merencanakan sukses seluruh sumberdaya manusia yang dimilikinya. Karenanya, diperlukan manpower planning (perencanaan sumberdaya manusia), yang visioner dan berani sukses. Kita berpotensi untuk sukses

Tidak ada komentar:

Posting Komentar